Sementara Sir Alex Ferguson akhirnya mencapai tujuannya untuk "mengetuk Liverpool langsung dari tempat bertenggernya," ada periode yang mencakup lebih dari dua tahun di mana tim Manchester United-nya tidak bisa mengalahkan Liverpool Gerard Houllier.

Antara bulan Desember 2000 sampai Januari 2002, Liverpool memenangkan kelima pertandingan mereka melawan saingan berat mereka. Selama percakapan baru-baru ini dengan musuh lama Gary Neville, mantan bek Liverpool Jamie Carragher menyarankan The Reds telah menemukan cara yang sukses untuk bermain melawan United - terima kasih, sebagian, mengenai sejarah pramuka Liverpool dengan Ferguson.

Pramuka yang dimaksud Carragher adalah Alex Miller. Miller, yang menghabiskan hampir satu dekade di Liverpool dalam banyak peran, adalah rekan setimnya Ferguson di Rangers untuk waktu yang singkat, namun hubungan mereka berlanjut saat pasangan Skotlandia tersebut pindah ke manajemen.

"Alex dan saya akan berbicara secara teratur saat berada di Skotlandia," kata Miller kepada ESPN FC. "Saya akan menelepon pada hari Jumat malam saat dia menjadi manajer Aberdeen, saya dan Alex tidak masalah. Agar adil, Alex membantu saya mendapatkan pekerjaan pertama saya di St. Mirren, dialah yang merekomendasikan saya."

Miller bergabung dengan Liverpool pada tahun 1999 setelah mengejar sembilan bulan dari Houllier. Awalnya enggan mengambil peran yang tidak melibatkan pembinaan sehari-hari, Miller diberi judul direktur kepramukaan yang longgar.

Klopp cepat memberikan jawaban: capsa susun online Firmino telah menjadi momok sang striker - melihat dari kedua Benteke dan Daniel Sturridge - dan versi abad ke-21 Liverpool dari pusat ke depan. Lukaku lebih cocok dengan tipe abad ke-20.

Namun, saling berlawanan sedikit saling condong. Lukaku menjadi lebih baik dalam menunjukkan beruntun tanpa pamrih, perbaikan dalam permainannya di luar area penalti tercermin dari kenyataan ia telah menyamai karirnya terbaik dari enam assist di musim Premier League; dia punya waktu capsa online dua bulan untuk membuat spidol baru. Perbaikan Firmino lebih eksplosif dan lebih jelas.

Musim lalu, Lukaku mencetak lebih dari dua kali lebih banyak gol, 26 sampai 12. Kini kompetisi pribadi mereka jauh lebih setara. Firmino memiliki 15 gol dalam 20 masa lalunya. Dia telah menjembatani jurang penargetan di antara mereka, menawarkan jawaban yang bagus untuk argumen hack bahwa bahwa Liverpool membutuhkan striker spesialis. Dia telah bergabung dengan Ian Rush, Robbie Fowler dan Fernando Torres dalam memberikan 20 gol dalam satu musim mengenakan No 9; dia mungkin sudah meniru mereka dalam mencapai usia 30.

Lukaku adalah petenis keempat United di nomor skuad untuk mencapai 20, setelah Andy Cole, Dimitar Berbatov dan Ibrahimovic. Tidak ada yang mencapai 30 orang. Dia dapat membantah bahwa dia telah menanggung beban yang lebih besar daripada Firmino, dan bukan hanya karena harapan yang dihasilkan oleh harga dan masa lalunya yang produktif. Dia tidak memiliki Salah di sisinya. Firmino telah berada di aliran barang Mesir. Lukaku telah memberikan persentase yang lebih tinggi dari tujuan klubnya.

Namun, ia memiliki lebih sedikit dalam pertandingan tenda. Firmino memiliki tujuh di Liga Champions dan lainnya melawan Arsenal dan Manchester City. Rewind ke awal karirnya di Liverpool, dan serangan pertama yang terlambat datang melawan City dan dua lainnya atas biaya Arsenal. Dia adalah spesialis game besar yang tujuannya mengering pada kesempatan yang lebih rendah. Lukaku adalah lawannya: dia hanya memiliki lima dari 41 pertandingan melawan enam besar Inggris sebelum serangan bulan lalu melawan Chelsea. Tag penggoda flat-track masih hidup.

Firmino telah melangkah lebih jauh untuk membantah kritik tersebut. Potensinya yang baru ditemukan, selain menyarankan agar dia menyelinap masuk ke daftar shortlist untuk PFA Player of the Year, merupakan peringatan bagi finisher satu dimensi: jika dia dapat menyumbangkan semua hal lain agen poker yang dia lakukan dan 20 gol teratas, itu adala

Jumlah skuad judi mix parlay sepertinya tidak relevan akhir-akhir ini. Mereka seharusnya tidak, dan bukan hanya karena beberapa pemain telah memilih mereka secara menguntungkan menjadi merek pribadi. Lebih penting lagi, mereka bisa berarti sesuatu, mendefinisikan tugas dan menjadikan pemain sebagai bagian dari tradisi klub atau negara.

Manchester United dan Liverpool sama-sama mendapat nomor 9 baru musim panas lalu, sebuah kemeja terkenal akan dimainkan oleh pemain yang berbeda dengan cara yang berbeda. United menghabiskan 75 juta poundsterling untuk Romelu Lukaku. Liverpool memindahkan Roberto Firmino dari posisi 11 setelah kedatangan Mohamed Salah. Dalam setiap kasus, ada perasaan sadar dalam pengambilan keputusan: Lukaku mengenakan 10 untuk Everton namun mendapat nomor tengah, meski Zlatan Ibrahimovic, yang telah memakainya, kemudian akan ditandatangani ulang. Firmino mengambil nomor yang telah dikosongkan oleh Christian Benteke, seorang pria yang mengungsi.

Mereka bertemu pada hari Minggu sebagai Nomor 9 tradisional dan sembilan palsu, mewakili dua taktik kontras dan alur pemikiran yang saling bertentangan. Firmino sesuai dengan formasi cairan Liverpool, pendekatan Lukaku United yang agak statis. Brasil mewujudkan filosofi Jurgen Klopp. Petenis Belgia itu mengikuti barisan panjang pemain tengah tengah yang cukup besar yang pernah dikirim Jose Mourinho. Sulit membayangkan ada yang sangat penting bagi manajer lainnya, namun lawan duduk berdampingan di tangga skor: Firmino memiliki 22 gol, 13 di Liga Primer; Lukaku memiliki 23, 14 di papan atas.

Mereka telah disampaikan dalam gaya yang berbeda. Mereka adalah pemimpin garis dan pemimpin permainan yang menekan masing-masing, target pria tradisional dan striker bergaya baru yang sebenarnya bukan striker. Lukaku beroperasi sebagai orang paling maju di lini depan, Firmino di tengah sebuah front terbalik tiga di mana Salah dan Sadio Mane sering maju melampaui dia.

Angka tersebut menggambarkan perbedaan mereka. Lukaku memiliki lebih banyak tembakan per game dan lebih pada gawang. Dia menang, rata-rata, tiga kali lebih banyak sebagai Firmino. Dia membuat lebih banyak kelonggaran, sebuah tanda karyanya membela potongan-potongan yang ditetapkan di kotaknya sendiri. Dia lebih offside. Tanpa melihat dia bermain, para figur tersebut menawarkan banyak indikasi bahwa dia adalah seorang striker spesialis tinggi dan cepat dengan pukulan predator.

Firmino sama sekali berbeda. Dia rata-rata melewati lebih banyak per game, dengan persentase penyelesaian lebih tinggi. Dia membuat lebih dari apa yang disebut istilah "kunci lolos". Dia membuat jauh lebih banyak menangani per game, 1,8 sampai 0,2. Dia lebih merupakan pemain sepak bola serba bisa; "Tim lain bisa ... gunakan dia sebagai sembilan atau 10 atau mereka akan menggunakannya di sayap," kata Klopp pekan lalu. Mungkin masalah yang dihadapi Brendan Rodgers adalah bahwa seorang pemain dengan keahlian yang luas mungkin tidak memiliki atribut yang agen bola mix parlay menentukan. Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang apa, tepatnya, Firmino.